UDANG ITU ENAK RASANYA.
LEBIH ENAK LAGI KALO GRATIS.
KAMI SUDAH TERBIASA MAKAN UDANG SECARA GRATIS, KARENA PEKERJAAN KAMI MEMANG MEMELIHARA UDANG MILIK ORANG LAIN.
KENAPA GRATIS?
NANTI DULU, COBA PERTANYAANNYA DIBALIK: KENAPA HARUS BELI?
Kenapa harus beli kalo bisa minta secara cuma cuma.
Sebagai pemelihara udang, tentu wajar kalau seskali mencicipi enaknya udang goreng ataupun gule udang.
Di tempat kerjaku, untuk makan tempe goreng malah harus keluar uang, karena harus beli di warung.
Tapi kalou butuh udang, tinggal ambil jala, lemparkan ke dalam tambak: dapatlah beberapa ekor udang yang cukup untuk dimakan sehari.
Sekarang memang sedang zamannya orang2 (baca: media massa) keasyikan membicarakan pemberantasan korupsi.
Apa sih sebenarnya korupsi itu?
Kalau ia didefinisikan sebagai setiap tindakan apapun yang menimbulkan kerugian material, maka sebenarnyalah kebiasaanku memakan (atau mencicipi??) udang yang kupelihara ini adalah sebagai tindakan koruptif.
Aku dibayar untuk memastikan adanya pertambahan nilai dari obyek / material udang yang kupelihara. Misalnya, yang semula bernilai 100 Juta, setelah kupelihara selama 4 bulan dgn segenap tanggung jawab dan ketrampilanku yang cukup memadai, maka nilai material udang itu menjadi 250 Juta.
Setelah dihitung dengan akutansi standar, tentu akan terlihat berapa nilai keuntungan yang bisa didapat.
Setiap langkah yang menyimpang dari asumsi dasar kegiatan ekonomi, akan mempunyai potensi kerugian, atau paling tidak keintungan yang diperoleh menjadi tidak maksimal.
Nah, kebiasaan memakan udang peliharaanku ini juga bisa dikategorikan sebagai ‘langkah menyimpang’ yang seharusnya bisa terkena sangsi / hukuman, seringan apapun hukuman itu.
Itu sebagai ‘contoh kecil’ adanya sikap koruptif, yang harus dihindari oleh siapapun yang ingin mendapat nafkah secara bersih & terhormat ,agar menjadi berkah.
Atau, kalau anda tergolong manusia yang risih dengan penggunaan istilah2 keagamaan dalam dunia pergaulan modern ini, paling tidak sikap bersih akan membuat kita menjadi tidak kikuk / canggung saat harus ikut ‘arus’ massa dan harus berkata kata agak kritis kepada kalangan birokrat/pemerintah yang biasanya berperilaku koruptif, baik terang2an maupun tersembunyi .